DKI Luncurkan Tiga Sistem Pembayaran Elektronik
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan tiga sistem pembayaran elektronik. Sistem e-Samsat, e-Pajak dan e-Ticketing Museum akan mempermudah masyarakat membayar kewajiban dan bertransaksi.
Intinya di Jakarta harus dibuat tidak ada transaksi tunai. Semua transaksi pelayanan sebatas handphone anda saja, bisa dapatkan pelayanan dengan mudah
"Harapan kami orang Jakarta hidupnya lebih nyaman," ujar Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/6).
Selain ketiga pembayaran dengan sistem elektronik tersebut, juga diluncurkan Jakarta Smart City Lounge, serta pelayanan akte kelahiran dan kartu JKN KIS terintegrasi dengan RSUD Koja. Peluncuran berbagai layanan tersebut sengaja digelar bertepatan dengan HUT DKI Jakarta ke-489.
Penyusunan APBD Terus DisempurnakanBasuki mengatakan, dengan adanya pembayaran mengenai elektronik akan menghemat waktu wajip pajak. Selain itu juga bisa menghindari adanya praktek percaloan. "Dengan sistem elektronik seperti ini kemungkinan calo dan ada uang sisa kembalian dibulatin ke atas, nggak ada lagi," katanya.
Ke depan, Basuki ingin semua transaksi yang ada di Ibukota tidak lagi secara tunai. Pihaknya juga akan terus mengembangkan berbagai aplikasi untuk memudahkan masyarakat.
"Intinya di Jakarta harus dibuat tidak ada transaksi tunai. Semua transaksi pelayanan sebatas handphone anda saja, bisa dapatkan pelayanan dengan mudah," ucapnya.
Sementara terkait dengan palayanan akte kelahiran, saat ini baru bisa dilakukan di RSUD Koja saja. Kedepan semua rumah sakit akan diterapkan dengan sistem yang sama.
"Bayangin saja kamu begitu melahirkan anak, nggak usah ngantri data kamu disimpan secara digital. Kamu pulang langsung dapat akta lahir, plus dapat KIS bagi yang tidak mampu," tandasnya.